CERITA BAHAGIA SHANDY AULIA YANG DIBESARKAN DALAM KELUARGA BEDA AGAMA

CERITA BAHAGIA SHANDY AULIA YANG DIBESARKAN DALAM KELUARGA BEDA AGAMA

Hidup dan tumbuh besar dalam sebuah keluarga broken home dengan perbedaan keyakinan kedua orang tua, mungkin bukan hal mudah yang bisa dihadapi oleh banyak orang, temasuk artis Shandy Aulia.

Keputusan kedua orang tuanya untuk berpisah sejak ia masih berusia 3 tahun, membuatnya ikhlas menerima kenyataan sepahit apapun itu. Shandy yang memiliki ketiga orang kakak perempuan juga dihadapkan dengan begitu banyak pilihan hidup, salah satunya perbedaan keyakinan.

Berbeda dengan ketiga kakaknya, Shandy pun memilih untuk mengikuti jejak Ibu yang menganut ajaran agama Kristen, sedangkan ketiga kakaknya beragama Islam, seperti sang Ayah.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah foto yang diunggah Shandy dalam akun Instagram pribadinya, @shandyaulia. Foto tersebut memperlihatkan momen kebersamaan Shandy dan ketiga kakak perempuannya yang melakukan sesi foto bersama. Mereka berempat terlihat begitu bahagia dan kompak mengenakan kaftan berwarna cerah, lengkap dengan hijab warna senada yang dipakai oleh ketiga kakak Shandy yang bernama Dian, Vivi, dan Putri.

Anak bungsu dari pasangan Kemas Yusuf Effendy dan Elsye Dopong ini pun mengunggah sebuah video yang menampilkan sosok Shandy dan ketiga kakaknya yang tertawa bahagia, bergandengan tangan di pantai, dan juga berpelukan, dilengkapi dengan backsound lagu Ed Sheeran yang berjudul ‘Photograph’.

Ketika kami masih kecil… Kami sudah di hadapkan dengan begitu banyak pilihan hidup. Dibesarkan dengan orangtua yang sudah berpisah sejak kami kecil dengan perbedaan iman kedua orangtua, memberikan saya dan ketiga kakak saya sangat berwarna dalam menyikapi hidup dan perbedaan. Ya… perbedaan… Sedari kecil saya memilih beriman kepada Tuhan Yesus kristus sebagai Tuhan dan juruselamat saya hingga saat ini. Sedangkan ketiga kakak saya seorang muslim. Kehidupan kami sungguh berwarna… Berwarna dengan saling menghargai, saling mengisi, saling berbagi, saling memahami, saling mengasihi di dalam perbedaan hingga saat ini. bagi saya mengasihi sesama kita manusia yang searah pandangan dengan kita adalah hal yang biasa dan lebih mudah. Tetapi bagaimana bila kita tetap mengasihi tanpa syarat didalam pandangan yang berbeda? Bagi saya itu sesuatu anugrah yang Tuhan berikan.Mengasihi di tengah perbedaan adalah sebuah keputusan. Tidak perlu menunggu segalanya sejalan untuk dapat saling mengasihi. Setiap kita yang mengaku beriman kepada Tuhan bukan dilihat dan di ukur dari seberapa sering kita berdoa dan beribadah, seberapa baiknya penampilan luar kita atau bahkan seberapa sering kita berbicara dan menyebut nama Tuhan. Karena bila diukur dengan dengan cara cara tersebut hanya kulit luarlah yang tampak indah tapi bagaimana dengan dalamnya? Saya percaya Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya adalah Tuhan yang melihat hati dan perbuatan nyata kita terhadap sesama manusia. Karena Tuhan adalah kasih. Tuhan tidak melihat kulit luar kita karena kulit luar adalah semu dan penuh dengan kemunafikkan. tetapi Tuhan melihat perbuatan dan tindakan kita didalam hidup. saat perbedaan itu ada bagaimana sikap kita? Bagaimana ucapan kita? Masih bisakah kita tetap saling mengasihi? Masih bisakah kita tetap saling mengisi? Bila karena kesamaan kita baru dapat saling mengasihi, lalu mengapa Tuhan ijinkan perbedaan itu ada? Karena Tuhan ingin kasihlah yang dapat memampukan kita untuk tetap dapat saling mengasihi. Saya terlalu percaya kasih yang datangnya dari Tuhan dapat mengalahkan segala segala sesuatu yang jahat. #sisterspower #siblingsloveforever #faithful

A post shared by Shandy Aulia (@shandyaulia) on

Tak lupa ia menceritakan bagaimana ia dan ketiga kakaknya bisa menyikapi kehidupan dalam perbedaan. Pemeran Tita dalam film ‘Eifel… I’m in Love’ ini mengaku mampu menjaga hubungan yang harmonis dengan sang ayah dan ketiga kakaknya tersebut.
“Ketika kami masih kecil… Kami sudah di hadapkan dengan begitu banyak pilihan hidup. Dibesarkan dengan orangtua yang sudah berpisah sejak kami kecil dengan perbedaan iman kedua orangtua, memberikan saya dan ketiga kakak saya sangat berwarna dalam menyikapi hidup dan perbedaan. Ya… perbedaan… Sedari kecil saya memilih beriman kepada Tuhan Yesus kristus sebagai Tuhan dan juruselamat saya hingga saat ini. Sedangkan ketiga kakak saya seorang muslim. Kehidupan kami sungguh berwarna,” ungkap Shandy mengawali kisah keluarganya.

Artis berusia 30 tahun ini juga menjelaskan bagaimana akhirnya ia dan seluruh keluarganya bisa hidup harmonis dalam sebuah perbedaan. Mengasihi tanpa syarat menjadi kunci utama yang dilakukan oleh Shandy selama ini. Baginya, mengasihi di tengah perbedaan yang ada merupakan sebuah keputusan tanpa harus menunggu segala sesuatunya sejalan.

“Berwarna dengan saling menghargai, saling mengisi, saling berbagi, saling memahami, saling mengasihi di dalam perbedaan hingga saat ini. bagi saya mengasihi sesama kita manusia yang searah pandangan dengan kita adalah hal yang biasa dan lebih mudah. Tetapi bagaimana bila kita tetap mengasihi tanpa syarat didalam pandangan yang berbeda?
Bagi saya itu sesuatu anugrah yang Tuhan berikan.Mengasihi di tengah perbedaan adalah sebuah keputusan.
Tidak perlu menunggu segalanya sejalan untuk dapat saling mengasihi. Setiap kita yang mengaku beriman kepada Tuhan bukan dilihat dan di ukur dari seberapa sering kita berdoa dan beribadah, seberapa baiknya penampilan luar kita atau bahkan seberapa sering kita berbicara dan menyebut nama Tuhan. Karena bila diukur dengan dengan cara cara tersebut hanya kulit luarlah yang tampak indah tapi bagaimana dengan dalamnya?”

“Saya percaya Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya adalah Tuhan yang melihat hati dan perbuatan nyata kita terhadap sesama manusia. Karena Tuhan adalah kasih. Tuhan tidak melihat kulit luar kita karena kulit luar adalah semu dan penuh dengan kemunafikkan. tetapi Tuhan melihat perbuatan dan tindakan kita didalam hidup. saat perbedaan itu ada bagaimana sikap kita? Bagaimana ucapan kita? Masih bisakah kita tetap saling mengasihi? Masih bisakah kita tetap saling mengisi? Bila karena kesamaan kita baru dapat saling mengasihi, lalu mengapa Tuhan ijinkan perbedaan itu ada? Karena Tuhan ingin kasihlah yang dapat memampukan kita untuk tetap dapat saling mengasihi. Saya terlalu percaya kasih yang datangnya dari Tuhan dapat mengalahkan segala segala sesuatu yang jahat,” lanjutnya.

Tak hanya itu, dalam postingan foto berikutnya yang kembali menampilkan sosok Shandy dan ketiga kakaknya berpelukan, pemain film ‘Apa Artinya Cinta?’ ini kembali menuliskan sebuah keterangan foto yang cukup menyentuh hati.

“Setiap kami memang banyak perbedaan, berbeda karakter, berbeda pemikiran, berbeda pandangan, berbeda talenta, berbeda Iman, berbeda penampilan, berbeda berkat, berbeda proses jalan kehidupan. Sedarah pun begitu banyak perbedaan tidak mungkin bisa sama. Itulah kebesaran Tuhan dapat membuat begitu banyak perbedaan hingga kita setiap pribadi menjadi unik dan berharga di hadapan Tuhan,” katanya.

Istri dari David Herbowo ini pun mengungkapkan kalau perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan membuat satu sama lain saling menjauh, apalagi sampai menimbulkan perpecahan.

“Perbedaan dihadirkan bukan untuk di perdebatkan hingga saling menjauhkan bahkan saling Menekan satu sama lain, Tetapi untuk mengingatkan bahwa luar biasa Tuhan kita dapat mengadakan semuanya ini. Tetapi lebih dari semua perbedaan,ada kelebihan dan keindahan dari setiap perbedaan kami. Masing masing kita memiliki Anugrah yang akan saling mengisi satu sama lain di dalam setiap kelemahan kami,” lanjutnya.

Setiap kami memang banyak perbedaan, berbeda karakter, berbeda pemikiran, berbeda pandangan, berbeda talenta, berbeda Iman, berbeda penampilan, berbeda berkat, berbeda proses jalan kehidupan. Sedarahpun begitu banyak perbedaan tidak mungkin bisa sama. Itulah kebesaran Tuhan dapat membuat begitu banyak perbedaan hingga kita setiap pribadi menjadi unik dan berharga di hadapan Tuhan. Perbedaan dihadirkan bukan untuk di perdebatkan hingga saling menjauhkan bahkan saling Menekan satu sama lain, Tetapi untuk mengingatkan bahwa luar biasa Tuhan kita dapat mengadakan semuanya ini. Tetapi lebih dari semua perbedaan,ada kelebihan dan keindahan dari setiap perbedaan kami. Masing masing kita memiliki Anugrah yang akan saling mengisi satu sama lain di dalam setiap kelemahan kami. Sister is probably the most competitive relationship within the family, but once the sisters are grown, it becomes the strongest relationship. #sistersbond #siblingsforlife I love you Ka Dian, Ka vivi, Ka Putri no metter how annoying sometime you are ??? which I do too probably ??

A post shared by Shandy Aulia (@shandyaulia) on

Ketiga postingan Shandy dalam akun Instagram tentang keluarganya tersebut langsung mendapat sorotan netizen. Beragam pujian pun membanjiri kolom komentar Shandy. Banyak yang memuji sekaligus menyukai cara Shandy menjalani hidup harmonis meski kedua orang tuanya memilih untuk berpisah.

“Perbedaan membuat kita menjadi banyak teman,” kata akun @niluh.anka.
“Jika semua org bs berfikiran sprti ini dunia damai,” tulis akun @ansela.r.s
“Kasih itu tampa batas sehingga melampaui akal manusia I believe that @shandyaulia,” ujar akun @santisiahaan09.
“Saluttt !! Sy jg dibesarkan di keluarga dgn 2 keyakinan berbeda .. but over all, kita smua saling menghargai,” tulis akun @nindimiguna.

“What an amazing story! Keep spread the love to everybody kak, no matter what ppl say,” kata akun @_desiaryani.

For me, every hour is grace. @sweet.escape Pic by @aldobaskoro #sweetescapebali

A post shared by Shandy Aulia (@shandyaulia) on

Perempuan kelahiran 23 Juni 1987 ini juga mengungkapkan rasa sayangnya kepada ketiga kakaknya yang tumbuh besar bersamanya dalam perbedaan itu.
“Sister is probably the most competitive relationship within the family, but once the sisters are grown, it becomes the strongest relationship. #sistersbond #siblingsforlife. I love you Ka Dian, Ka vivi, Ka Putri no metter how annoying sometime you are, which I do too probably,” tutupnya.

SUMBER BERITA CERITA BAHAGIA SHANDY AULIA YANG DIBESARKAN DALAM KELUARGA BEDA AGAMA: KUMPARAN

%d blogger menyukai ini: