TOLAK GO JEK RATUSASAN OJEK PANGKALAN GELAR DEMO DI JAWA TENGAH
TOLAK GO JEK RATUSASAN OJEK PANGKALAN GELAR DEMO DI JAWA TENGAH
Sekitar 300 pengojek pangkalan dari berbagai wilayah di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berunjuk rasa menolak keberadaan Go-Jek. Mereka mengaku sejak ada Go-jek, penghasilan turun hingga 70 persen.
Dikutip dari Antara, unjuk rasa yang digelar sejak Jumat (14/7) pagi itu diawali dengan konvoi sepeda motor dari Lapangan Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, menuju Alun-Alun Purwokerto untuk berorasi.
Setelah beberapa menit menggelar orasi, mereka dipersilakan memasuki Gedung DPRD Kabupaten Banyumas di kompleks Sekretariat Daerah Banyumas untuk beraudiensi dengan Ketua DPRD Banyumas Juli Krisdiyanto.
Dalam audiensi, beberapa pengojek menyampaikan aspirasi mereka terkait dengan kehadiran Go-Jek, salah satunya penurunan penghasilan pengojek konvensional hingga 70 persen, karena tarif Go-Jek jauh lebih murah.
Polisi mengamankan sopir gojek yang terancam.
Selain itu, mereka mengharapkan DPRD Banyumas mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyumas yang
melarang Go-Jek beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Mereka juga meminta Polres Banyumas bersama Dinas Perhubungan dan Satpol PP Banyumas menggelar operasi untuk menertibkan Go-Jek yang tetap beroperasi meskipun telah ada larangan.
Setelah mendengarkan aspirasi pengemudi ojek pangkalan itu, Ketua DPRD Banyumas Juli Krisdiyanto mengatakan pihaknya mendukung produk hukum yang dikeluarkan Pemkab Banyumas selaku lembaga eksekutif.
“Jadi, sebelum ada regulasinya, ojek ‘online’ sebaiknya jangan beroperasi dulu,” katanya.
Sementara, Kepala Bagian Operasi Polres Banyumas Komisaris Polisi Suranto meminta pengojek konvensional tidak berbuat anarkis kepada pengemudi Go-Jek.
Sebelum mengakhiri audiensi, juru bicara pengojek konvensional, Rasan mengingatkan teman-temannya agar memerhatikan pesan Kepala Bagian Operasi Polres Banyumas Kompol Suranto.
“Jangan sampai ada yang tertinggal di kantor polisi karena melanggar hukum. Setelah dari sini, kita kembali ke Lapangan Teluk dengan tertib dan kembali ke rumah masing-masing,” katanya.
Usai audiensi, Rasan mengatakan ojek daring belum layak diterapkan di Purwokerto yang merupakan kota kecil.
“Di Purwokerto, orang masih banyak yang jalan kaki untuk jarak 1-2 kilometer. Bahkan, 10 kilometer pun masih ada yang jalan kaki. Kalau di kota besar, jarak 1-2 kilometer bisa naik Go-Jek,” ucap Rasan.
SUMBER BERITA TOLAK GO JEK RATUSASAN OJEK PANGKALAN GELAR DEMO DI JAWA TENGAH: KUMPARAN
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.