Ribuan Supir Grab Car Akan Melakukan Demonstrasi

Ribuan Supir Grab Car Akan Melakukan Demonstrasi

Kisruh antara mitra pengemudi GrabCar dan manajemen Grab Indonesia memasuki babak baru. Front Driver Online Indonesia yang mewakili ribuan pengemudi GrabCar menyatakan bahwa pihaknya akan kembali melakukan “aksi damai” di depan Gedung Maspion, Jl Gunung Sahari, Jakarta Utara pada Selasa, 4 Juli 2017 mulai pukul 10.00.

Bintang sebagai salah satu perwakilan pengemudi GrabCar menerangkan bahwa ada enam tuntutan yang masih akan digemakan oleh sekitar seribu kepada Grab besok. Kendati demikian, fokusnya adalah menuntut uang yang belum dibayarkan oleh Grab karena akun mereka dibekukan.

“Kurang lebih ada 1.000 orang dengan kendaraan yang digunakan untuk mencari nafkahnya akan ikut berdemo. Sama seperti kemarin ada enam poin tuntutan, tapi yang menjadi prioritas adalah menjadi apa yang menjadi hak kami,” ujarnya.

Nur Adim alias Aris Clowor yang hari ini mewakili pengemudi GrabCar dalam acara konferensi pers bersama Front Driver Online Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, menyatakan bahwa pengemudi yang besok berpartisipasi dalam demo tidak seluruhnya mengalami kejadian berupa pembekuan akun. Selai pengemudi GrabCar, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan juga hadir beberapa pengemudi dari perusahaan taksi online lain sebagai bentuk solidaritas. Peserta demonstrasi sendiri akan berasal dari seluruh Jabodetabek.

“Dari online sebelah-sebelah banyak kawan-kawan yang bersolidaritas tapi tidak boleh memakai atribut mereka. Takutnya mereka menyusup dalam kami dan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Tujuannya adalah mengingatkan dengan damai,” katanya.

Aris juga menambahkan bahwa pihaknya masih mempersilakan pengemudi GrabCar untuk tetap bekerja jika tidak ingin mengikuti demo. Tidak ada aksi sweeping atau penangkapan bagi mereka yang tak ingin ikut demo besok.

Sebelumnya, pengemudi GrabCar telah berunjuk rasa pada 27 Juni 2017 karena ada sekitar 200 akun pengemudi GrabCar yang dibekukan pihak manajemen. Para pengemudi menuntut: meminta uang insentif yang seharusnya mereka dapatkan, menghapus kode etik yang merugikan pengemudi, klarifikasi tuduhan melakukan kecurangan, melibatkan mitra pengemudi dalam merumuskan peraturan, dan tidak membekukan akun tanpa ada upaya konfirmasi.

Mendapat bantuan hukum

Aris menambahkan bahwa mitra pengemudi sudah mendapatkan bantuan hukum dari LBH Lasmura. Nantinya mitra pengemudi akan didampingi selama proses mediasi hingga proses selanjutnya dengan Grab. Jika kesepakatan tak juga ditemukan, pengemudi GrabCar tak akan ragu menempuh jalur hukum.

“Saking alotnya akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke ranah hukum. Apabila mereka tidak bertanggung jawab maka kami akan laporkan ke pihak berwajib. Lasmura adalah salah satu yang peduli pada nasib kami dan kami sama sekali tidak dipungut biaya,” papar Aris.

Sementara itu, Bachtiar E Sitindjak selaku pimpinan kuasa hukum LBH Lasmora dalam kasus ini mengatakan bahwa pihaknya bersedia mendampingi dan mengedepankan mufakat untuk penyelesaian masalah. Bachtiar belum bisa menyebutkan pasal mana yang bisa dikenakan kepada pihak Grab semisal kasus ini menemui jalan buntu untuk para pengemudi.

“Bagaimana pun mediasi ini yang kita utamakan. Tetapi nantinya jika dari manajemen Grab Indonesia atau dari rekan-rekan kami tidak menemui kata sepakat atas tuntutan ini, kita akan memproses ke ranah hukum selanjutnya. Kita mungkin akan bawa ke pengadilan, hanya saat ini kita nggak bisa terlalu banyak ngasih tahu materi dari permasalahan ini. Kita harus melihat nanti hasil mediasinya,” terang Bachtiar.

Usai acara konferensi media berlangsung, Aris didampingi kuasa hukum diketahui akan melakukan mediasi dengan manajemen Grab Indonesia di Kapolda Metrojaya. Mediasi ini difasilitasi oleh Dirjen Perhubungan. Pihak mitra pengemudi berharap mediasi ini bisa menunjukkan titik terang dikabulkannya tuntutan mereka.

Saat dikonfirmasi, pihak Grab membenarkan bahwa akan ada mediasi dengan mitra pengemudi GrabCar. Tanpa juru bicara dan Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, yang masih cuti, perusahaan taksi online tersebut terbuka untuk mendengar keluhan dan tuntutan para mitranya.

Sekadar informasi, sejumlah pengemudi GrabCar yang akunnya dibekukan tersebut sudah bekerja keras tetap bekerja di hari Idulfitri. Hal itu dilakukan demi mengejar bonus insentif Lebaran yang dijanjikan pihak manajemen.

Menurut Aris ada kurang lebih 3.500 akun yang dinonaktif se-JABODETABEK, namun yang melapor ke komunitasnya baru 1.500. Saat salah satu perwakilan mendatangi Grab dan ada sekitar 220 pengemudi yang dituding melakukan kecurangan, padahal akun tersebut memiliki saldo Rp2,5-11 juta yang menghilang tiba-tiba.

Sumber: cnnindonesia.com/a>

%d blogger menyukai ini: