Penghasilan Pembersih Pemakaman Sepi Dari Peziarah Pada Hari Pertama Lebaran

Penghasilan Pembersih Pemakaman Sepi Dari Peziarah Pada Hari Pertama Lebaran

Ziarah ke makam orang tua atau keluarga yang sudah meninggal, merupakan salah satu tradisi umat Islam Indonesia pada hari Lebaran. Tak seperti tahun sebelumnya, para pencari rezeki di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) sulit mendapat uang.

Menyambangi TPU Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Para penjaja kembang, para pembersih kuburan, hingga penjaga parkir mengaku pendapatannya menurun drastis bila dibandingkan hari pertama Lebaran tahun lalu.

“Idul fitri hari pertama ini sepi tidak seperti tahun yang lalu. Apa mungkin karena berbarengan dengan musim libur sekolah yang panjang?” kata Fatimah (33), salah satu penjual kembang di TPU tersebut.

Sampai menjelang sore, pendapatannya belum mencapai Rp 1 juta. Padahal, pada Lebaran hari pertama tahun lalu, ia meraup Rp 2 juta.

Kondisi serupa dialami Hairudin (42). Pria yang sudah berjualan bunga di TPU Joglo selama 10 tahun ini mengatakan, omzet penjualan bunga di hari pertama Idul Fitri merosot tajam bila dibandingkan 2016.

Pada lebaran tahun lalu, Hairudin mampu memperoleh penghasilan Rp 1 juta di hari pertama Lebaran. Sementara itu, saat ini, pendapatannya menurun sebesar 30 persen.

“Sepinya penjualan bunga dimulai sejak malam takbiran, padahal tahun lalu tidak seperti ini keadaannya,” tutur dia.
Penghasilan Pembersih Pemakaman Sepi Dari Peziarah Pada Hari Pertama Lebaran
Kios penjual bunga atau kembang di TPU Joglo, Jakarta Barat yang sepi di datangi pembeli pada hari pertama Lebaran, Minggu(25/6/2017)

Tak hanya penjual bunga, merosotnya penghasilan diakui pula jasa perawat kuburan. Rohani (35) misalnya. Pria yang sehari-hari bertugas merawat 50 makam Islam di TPU Joglo mengatakan, pendapatan di hari Lebaran pertama tahun ini merosot tajam.
Padahal, pada hari pertama Idul Fitri tahun lalu penghasilannya Rp 3 juta. Selain memberikan uang biaya perawatan kuburan, keluarga yang berkunjung ke makam juga memberikan uang tambahan untuk Tunjangan Hari Raya (THR).

Nasib yang sama dialami Endang (48). Pria yang sehari-hari merawat 15-20 kuburan Muslim di TPU tersebut mengaku bahwa pendapatan Lebaran pada tahun ini minim. Tak bisa dibandingkan dengan tahun lalu karena selisihnya sangat besar.

“Saya juga tidak mematok besaran uang biaya perawatan yang harus dibayar keluarga ahli waris. Jadi seikhlasnya mereka kasih uang ke saya berapa,” cetus Endang.

Minimnya pendapatan juga dialami para penjaga parkir. Salah satunya adalah Sawal (27). Menurut dia, penghasilan menjaga lahan parkir pada Idul Fitri kali ini menyusut dibandingkan pada 2016.

Tahun lalu, dia dan teman-temannya meraih penghasilan Rp 1,5 juta pada hari pertama Lebaran. Namun, kini menurun menjadi Rp 1 juta. Padahal, pendapatan di hari pertama adalah yang terbesar dibanding hari kedua Lebaran.

Sumber berita Penghasilan Pembersih Pemakaman Sepi Dari Peziarah Pada Hari Pertama Lebaran: kompas.com

%d blogger menyukai ini: