Makanan Untuk Menambah Gairah Sex Pria
Makanan Untuk Menambah Gairah Sex Pria
Testosteron, Sang Pencetus Gairah
Gairah seks pria hampir sepenuhnya bergantung kepada hormon testosteron. Secara alami tubuh mampu memproduksinya dengan dukung asupan nutrisi sesuai. Sayangnya menginjak usia 30 ke atas, atau karena gangguan penyakit kronis, produksi hormon ini akan berkurang.
Walaupun reduksi itu terbilang normal, efeknya tentu saja hasrat seks tak semenggebu anak muda 20 tahunan. Asupan suplemen ataupun bahan perangsang terkadang dibutuhkan pria tertentu untuk mengkompensasi kekurangan testosteron.
Selain suplemen, gairah sex juga dapat dikembalikan melalui makanan atau minuman bernutrisi tepat. Namun harus diingat, reaksinya tak secepat bahan khusus afrodisiak (perangsang).
“Efektivitas makanan penambah gairah bergantung pada pola makan yang rutin teratur.”
Apa Zat Gizi Terbaik untuk Menambah Gairah?
Sekarang, apa yang harus dimakan untuk mendapatkan gairah? Jika energi penggerak tubuh didapat dari pembakaran karbohidrat, zat gizi yang dinyatakan paling mempengaruhi hadirnya gairah seksual adalah vitamin D dan zinc. Mengapa begitu? Simak alasannya di bawah ini.
Vitamin D
Asian Journal of Andrology (2014) memuat simpulan pengujian terhadap pria paruh baya di Korea Selatan. Pengujian itu sendiri berupaya menemukan relasi antara defisiensi vitamin D dengan testosteron.
Agar hasilnya semakin valid, pengujian melibatkan pria dari berbagai rentang usia, dengan perbedaan berat badan, gangguan penyakit, serta variasi kebiasaan minum alkohol dan merokok. Kesimpulan yang diraih studi adalah,
“Tingginya asupan vitamin D terkait erat dengan tingginya level hormon testosteron serta testosteron bebas pada pria Korea.”
Studi tersebut memperkuat riset Lee DM, et al. pada sejumlah pria penderita hipogonadisme (penyakit kekurangan hormon testosteron), yang dilansir European Journal of Endocrinology (2012). Grup periset ini menyatakan kurangnya asupan vitamin D merupakan penyebab utama gangguan hipoganadisme.
Zinc
Laporan The American Society of Exercise Physiologists (ASEP) menampilkan hasil penelitian yang berupaya mengenali bagaimana efek zinc pada testosteron dan kekuatan fisik. Peneliti menemukan bahwa pria yang mendapatkan asupan 30 mg zinc non suplemen per hari menunjukkan peningkatan level testosteron bebas dalam tubuhnya.
Walaupun belum mendapat dukungan dari studi lainnya, hasil tersebut, sedikit banyak berhasil membuktikan hipotesa bahwa zinc turut mempengaruhi tinggi rendahnya produksi testosteron.
Sayangnya, baik vitamin D maupun zinc justru paling sering ditemukan pada makanan berkolesterol tinggi, seperti daging sapi atau tiram. Padahal testosteron hanya bisa diproduksi bila ada kolesterol.
“Situasi ini merupakan dilema bagi mereka yang bermasalah dengan kolesterol dan harus menjalani diet rendah lemak.”
Untungnya, dilema tersebut dapat diatasi dengan membatasi takaran konsumsi serta memberikan cukup jeda antar konsumsi agar tak kontraproduktif bagi tubuh.
Agar kian yakin, disarankan menemui ahli gizi untuk mendapatkan menu diet terbaik tanpa harus kehilangan vitamin D maupun zinc.
Dari perspektif kesehatan seksual, rendahnya testosteron beresiko menghadirkan implikasi medis seperti kelainan hasrat seksual hipoaktif, disfungsi ereksi (impotensi dan lemah syahwat), serta hipoganadisme.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.